A.Penyesuaian Diri dalam Pekerjaan
Penyesuaian kerja sangat penting bagi individu untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan lingkungan. Karena lingkungan bisa menjadi faktor untuk mencapai keberhasilan pada seorang individu.
Hurlock (dalam Gunarsa, 2003) memberikan perumusan tentang penyesuaian diri secara lebih umum, yaitu bilamana seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap orang lain secara umum ataupun terhadap kelompoknya, dan ia memperlihatkan sikap serta tingkah laku yang menyenangkan berarti ia diterima oleh kelompok atau lingkungannya
Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut :
-Tidak menunjukan adanya ketegangan emosional
-Tidak menunjukan adanya mekanisme-mekanisme psikologis
-Tidak menunjukan adanya frustasi pribadi
-Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri
-Mampu dalam belajar
-Menghargai pengalaman
-Bersikap realistik dan objektif.
-Penyesuaian Diri Secara Positif
Seseorang dikatakan telah berhasil menyesuaikan dirinya dengan pekerjaannya apabila terdapat kepuasan kerja. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Misalnya kesesuaian pekerjaan dan perilaku atasan.
Adapun faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan menurut Kreitner dan Kinichi, yaitu:
a. Pemenuhan Kebutuhan (need fulfillment)
Kepuasan ditentukan oleh tingkat karakteristik pekerjakaan memberikan kesempatan pada individu intuk memenuhi kebutuhannya
b. Perbedaan (discrepancies)
Kepuasan merupakan suatu hasil memenuhi harapan. Pemenuhan harapan mencerminkan perbedaan antara apa yang diharapkan dan apa yang diperoleh individu dari pekerjaannya. Bila harapan lebih besar dari apa yang diterima, orang akan tidak puas. Sebaliknya individu akan puas bila menerima manfaat diatas harapan.
c. Pencapaian nilai (value attainment)
Kepuasan merupakan hasil dari persepsi pekerjaan memberikan pemenuhan nilai kerja individual yang penting.
d. Keadilan (equity)
Kepuasan merupakan fungsi dari seberapa adil individu diperlakukan di tempat kerja.
e. Komponan genetik (genetic components)
Kepuasan kerja merupakan fungsi sifat pribadi dan faktor genetik. Hal ini menyiratkan perbedaan sifat individu kerja disamping karakteristik lingkungan pekerjaan.
Selain itu ada juga faktor penentu kepuasan kerja yaitu:
1) Gaji/upah
2) Kondisi kerja yang menunjang
3) Hubungan kerja
- Hubungan dengan rekan kerja
- Hubungan dengan atasan
B. Waktu Luang
Bagaimana menggunakan waktu luang secara positif?
“Waktu adalah satu-satunya modal yang dimiliki oleh manusia, dan ia tidak boleh sampai kehilangan waktu. – Thomas A. Edison.”
Meluangkan waktu itu ternyata penting dan banyak cara/kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang. Misalnya olahraga, jalan-jalan, melakukan hobby, atau ngeblog. Selain itu, mengisi waktu luang setelah kesibukan yang mendera ibarat bayaran dari pekerjaan itu sendiri. Kita tidak pernah menduga kalau kegiatan yang dilakukan di saat waktu luang bisa juga menghasilkan atau mendapat penghargaan. Siapa yang tahu kalau suatu saat nanti, kegiatan yang dilakukan di waktu luang, bisa menjadi penghasilan terbesar.
Menggunakan waktu dengan bijak, maka tidak ada istilah tidak punya waktu luang! Tidak ada waktu yang terbuang percuma.
“Kuncinya terletak bukan pada bagaimana Anda menghabiskan waktu, namun dalam menginvestasikan waktu Anda. Melakukan dua hal bersamaan sama artinya dengan tidak melakukan sesuatu. - Stephen R. Covey.”
daftar pustaka:
https://okkyyudistira.wordpress.com/2011/04/08/kerja-dan-waktu-luang/
http://repastrepost.blogspot.com/2013/06/pekerjaan-dan-waktu-luang.html
http://m.kompasiana.com/post/read/610253/3/etika-tenaga-kerja-materi-penyesuaian-diri.html
Munandar, Ashar Suyoto. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta. 2008
No comments:
Post a Comment