Wednesday, March 30, 2016

Teknik Terapi Psikoanalisis

Teknik – teknik dalam terapi psikoanalisa :
1.      Asosiasi bebas :
Merupakan sebuah metode dimana metode ini dijalankan dengan cara memanggil kembali pengalaman atau kejadian di masa lalu yang menyebabkan trauma atau yang menimbulkan permasalahan hidupnya hingga saat ini. Klien dapat mengungkapkan dan menceritakan hal-hal yang sudah lama di tekan di alam bawah sadarnya dengan catatan tidak boleh disela atau dikritik oleh terapis. Dan demi kelancaran terapi, biasanya terapis dengan kliennya tidak duduk berhadapan dikarenakan untuk menghindari self-defence yang memungkinkan klien tidak mengatakan semua permasalahannya. Teknik ini berkembang secara bertahap berkisar antara tahun 1892-1896 dengan menggunakan teknik hipnosis dan sugesti disertai dengan menekan klien.
2.      Penafsiran
Merupakan prosedur untuk menganalisa teknik-teknik psikoanalisa. Tahapnya terdiri atas tindakan-tindakan analisis yang bersifat menerangkan, mengajari klien makna-makna tingkah laku yang dimanifestasikan oleh mimpi-mimpi, asosiasi bebas, resistensi-resistensi dan hubungan terapeutik itu sendiri.
3.      Analisis Mimpi
Freud menganggap bahwa mimpi merupakan solusi menuju kepada kesadaran karena pada saat tidur, semua pemikiran yang ditekan di alam bawah sadar bisa bermunculan sehingga membantu proses terapi karena keinginan atau pemikiran yang mengganggu tetapi masih direpres dialam bawah sadar akan keluar dan kemudian mempermudah dalam mencari solusi yang tepat.
4.      Analisis Resistensi
Pada  teknik ini, terapis harus bisa memecah kecemasan yang ada pada klien sehingga klien dapat menyadari penyebab munculnya resistensi tersebut. Setelah klien bisa menyadarinya, klien bisa menanganinya dan bisa mengubah tingkah lakunya.
5.      Analisis Transferensi
Bisa dikatakan bahwa analisis transferensi ini merupakan teknik utama dalam terapi psikoanalis karena dalam teknik ini mengedepankan penghidupan kembali kejadian-kejadian di masa lalu. Pada teknik ini klien diharapkan dapat memperoleh pemahaman atas sifatnya saat ini yang merupakan pengaruh dari masa lalunya.
Yang paling disuka adalah Analisis Transferensi dan Asosiasi Bebas. Alasannya, karena pada kedua metode tersebut menurut saya bisa membantu lebih efektif dengan cara memanggil kembali kejadian di masa lalu yang menyebabkan perilaku di masa sekarang sehingga dapat mengetahui akar permasalahannya dan mendapatkan solusi yang tepat untuk mengatasi perilaku yang ada di masa sekarang karena dipengaruhi kejadian di masa lalunya.
Sumber :
  • Feist, J., & Feist, G. J. (2009). Theories of Personality (7th ed.). New York: McGraw-Hill.
  • Gunarsa, S.D. (1996). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta : Gunung Mulia
  •  Bertens, K. (2006). Psikoanalisis Sigmund Freud. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Friday, March 25, 2016

Terapi Psikoanalisis

Psikoanalisis merupakan teknik penyembuhan mental yang diperkenalkan oleh Freud. Terapi ini merupakan teknik pengobatan yang dilakukan dengan cara menggali permasalahan dan pengalaman yang direpresnya sejak masa kanak-kanak dengan menganalisis setiap kata-kata yang diungkapkan oleh klien. Dalam terapi psikoanalisis ini diutamakan kerjasama antara terapis dan kliennya. Ini ditujukan agar klien selalu dalam keadaan nyaman ketika berbicara atau bercerita kepada terapisnya. Terapi ini digunakan untuk orang-orang yang bermasalah dengan konsep utama dari psikoanalisa. Misalnya  hal yang berkaitan dengan id, ego, superego yang berpotensi mengganggu rutinitas klien. Terapi ini bertujuan untuk mengubah kesadaran individu sehingga segala sumber permasalahan yang ada didalam diri individu yang semulanya tidak sadar menjadi sadar, rekonstruksi kepribadian serta meningkatkan kontrol ego sehingga dapat menghadapi kehidupan yang realita, dan mengubah perilaku klien menjadi lebih positif.

Teknik yang digunakan dalam psikoanalisis ini antara lain:

1.              Asosiasi Bebas
2.              Interpretasi atau Penafsiran
3.              Analisis Mimpi
4.              Analisis dan interpretasi resistensi
5.              Analisis dan interpretasi transferensi

Terapi ini dianggap selesai ketika klien sudah merasa puas atau mengerti tentang kenyataan yang ada dan menyadari bahwa perilaku abnormal yang dilakukannya salah/tidak wajar.
Kelebihan dari terapi ini adalah keefektifannya dalam mengetahui masalah yang terjadi pada kliennya secara detail karena mengusung teknik pemanggilan memori masa lalu yang memungkinkan salah satu memorinya telah menyebabkan permasalahan yang terjadi terhadap diri klien. Selain itu, terapi ini bisa membuat klien mengetahui masalah apa yang selama ini tidak disadarinya. Disamping itu, terapi ini memiliki kekurangan yang terletak pada jangka waktu yang diperlukan serta biaya yang tidak sedikit.

Daftar Pustaka:
  • Corey, G. 1997. Terori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung. Refika Aditama
  • Freud, S. 1984.  Memperkenalkan psikoanalisis lima ceramah. Jakarta. Gramedia
  • D.Gunarsa, Prof.DR.Singgih. (1992). Konseling dan Psikoterapi. Gunung Mulia: Jakarta.