Kepuasan kerja merupakan respon
emosional terhadap aspek-aspek pekerjaan individu yang ditunjukkan dengan
sikap-sikap positif atau negative saat menjalani pekerjaannya sesuai dengan
situasi pekerjaan yang dihadapinya.
Teori Kepuasan Kerja
1)
Two Factor Theory
Teori
ini menganjurkan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan merupakan bagian dari
kelompok variabel yang berbeda yaitu motivators dan hygiene factors. Dimana
hygiene dipengaruhi dari lingkungan kerja (misalnya: kebijakan
perusahaan) yang dapat menimbulkan ketidakpuasan kerja pada individu.
Sedangkan motivators dipengaruhi oleh prestasi atau pencapaian target kerja
seorang individu yang dapat meningkatkan kepuasan kerja pada individu.
2)
Value Theory
Menurut teori ini kepuasan kerja terjadi
pada tingkatan dimana hasil pekerjaan diterima individu seperti diharapkan.
Semakin banyak orang menerima hasil, akan semakin puas dan sebaliknya. Kunci
menuju kepuasan pada teori ini adalah perbedaan antara aspek pekerjaan yang
dimiliki dengan yang diinginkan seseorang. Semakiin besar perbedaan, semakin
rendah kepuasan orang.
3)
Teori Keadilan (Equity Theory)
Keadilan yang di dapatkan di lingkungan kantor juga mempegaruhi
kepuasan dan ketidakpuasan dalam bekerja. Keadila yang dimaksud adalah
komparasi antara satu orang dengan orang lain yang setaraf, sekantor, atau
sedepartemen.
Determinan Sikap Kerja
Sikap kerja menjadi
indicator atas suatu pekerjaan dapat berjalan dengan baik atau tidak. Apabila
sikap kerja dijalankan dengan baik, maka semua urusan pekerjaannya dapat
berjalan dengan lancar. Sebaliknya, apabila sikap kerja yang ditunjukkan atau
dijalankan dengan buruk, maka urusan pekerjaannya tidak dapat berjalan dengan
lancar dan mengalami banyak kesulitan. Namun, sikap kerja yang buruk bukan
hanya dipicu oleh sifat bawaan tapi dapat dipicu dengan adanya masalah lain
diluar kantor.
Pengukuran Sikap Kerja
Faktor-faktor yang biasanya digunakan untuk mengukur
kepuasan kerja seorang pegawai diantaranya :
·
Isi pekerjaan, penampilan tugas pekerjaan yang aktual dan
sebagai kontrol terhadap pekerjaan.
·
Supervise
·
Organisasi dan manajemen
·
Kesempatan untuk maju
·
Gaji dan keuntungan dalam bidang finansial lainnya seperti
adanya insentif
·
Rekan kerja
·
Kondisi pekerjaan
Hubungan Pelaksanaan Kerja dan
Kepuasan Kerja
Cara seorang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, sangat
dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan hal tersebut akan memengaruhi kepuasan
kerja yang dirasakan oleh karyawan tersebut. Selain dipengaruhi oleh faktor
ekstrinsik yang meliputi lingkungan kerja, faktor intrinsik seorang karyawan juga sangat berpengaruh. Misalnya motivasi diri seseorang akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas kerjanya.
Mencegah dan Mengatasi Ketidakpuasan Kerja
Hal
terpenting untuk mencegah dan mengatasi ketidakpuasan kerja adalah menjaga
keselarasan dan keberadaan semua faktor pendukung kepuasan kerja. Pengukuran kepuasan kerja pada karyawan juga dapat membantu pemimpin perusahaan
untuk mengetahui apakah pekerjanya merasa puas atau tidak, sesuai dengan
faktor-faktor yang ada. Sehingga faktor yang menjadi pemicu ketidakpuasan kerja
tersebut dapat dievaluasi dengan cepat dan tepat.
- Soegoto, E. S. (2009). Enterpreneurship menjadi pebisnis ulung. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
- Robbins, Stephen. P. (2006). Perilaku organisasi, edisi Bahasa Indonesia. Klaten: PT INTAN SEJATI.
- http://eprints.uny.ac.id/7518/3/BAB%202-09409131010.pdf