A. MENGUBAH SIKAP TERHADAP PEKERJAAN
Seiring
perkembangan zaman, sikap dan penilaian individu terhadap pekerjaan mulai berubah. Masyarakat
terlalu berekspektasi tinggi terhadap pekerjaan mereka sehingga mulai
meninggalkan hidup sederhana. Pada kasus hirarki kebutuhan Abraham Maslow,
bekerja merupakan kebutuhan dasar manusia.
1.
Definisi Nilai Pekerjaan
Merupakan nilai dari apa yang sedang
atau telah kita kerjakan. Nilai pekerjaan sendiri bergantung kepada aspek
kognitif masing-masing individu terhadap pekerjaan yang dijalankan. Sekecil apapun
pekerjaan yang sedang dijalankan, apabila kita menikmati dan berpikir positif
bahwa apa yang sedang kita jalankan akan membawa kita kepada sesuatu yang besar
dan positif, maka pemikiran yang cenderung negatif akan menghilang dengan
sendirinya.
2.
Apa yang dicari orang-orang dalam bekerja?
a.
Uang:
Aspek utama yang dicari dalam pekerjaan dengan tujuan untuk
mencukupi kebutuhannya sendiri dan keluarganya.
Salah satu hal yang dapat dikatakan sebagai tolak ukur mencari pekerjaan,
karena semakin besar fee atau gaji
yang ditawarkan besar kemungkinannya akan menarik para pencari pekerjaan untuk
bekerja di perusahaan/industri tersebut.
b.
Pengembangan diri:
Kodrat manusia untuk berkembang menjadi pribadi yang
lebih baik. Individu bekerja juga dengan tujuan untuk menggali potensi diri
mereka, dimana mereka dapat mengembangkan diri mereka.
c.
Mencari teman/sarana bersosialisasi:
Sebagai makhluk sosial yang harus bersosialisasi, manusia
perlu bekerja juga untuk menambah teman dan koneksi sosial mereka.
d.
Kebanggaan/kehormatan diri:
Aspek lainnya yang
mendorong individu mencari pekerjaan adalah kebanggaan dan kehormatan diri. Dimana
mereka akan merasa bangga apabila bekerja di suatu tempat yang dianggap
prestisius oleh orang lain.
Fungsi
Psikologis dari Pekerjaan
Fungsi psikologis dalam bekerja adalah untuk memenuhi
kebutuhan psikologis dan social yang penting. Rasa pemenuhan pribadi, orang
membutuhkan perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajarai keahlian baru, dan
mencapai sesuatu yang berharga ketika perasaan ini kurang, mereka mungkin
pindah ke pekerjaan yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil yang
jelas.
B. PROSES
DALAM MEMILIH PEKERJAAN
§ Tahap pertama adalah pada umur 15
- 21 tahun:
Pada
tahap ini, seseorang umumnya memilih jurusan, yang menurutnya baik dan ia suka
atau karena rekomendasi orang lain atau sesuai dengan peluang kerjanya.
§ Tahap kedua adalah pada umur 22 - 29 tahun:
Pada
fase ini, orang memilih karir sesuai dengan jurusan yang ia pelajari di perguruan
tingginya. Ia akan sangat menikmati dan semangat dalam menjalankan pekerjaan
barunya dengan didukung suasana yang nyaman dan kondusif dengan jenjang karier
yang dianggap jelas.
§ Tahap ketiga adalah pada umur 30
- 37 tahun:
Bila
seseorang sudah menekuni pekerjaannya pada tahap kedua, maka dalam tahap ini kinerjanya
akan semakin bertambah dan semakin membuka peluang untuk menjajaki posisi yang
lebih tinggi dari posisi sebelumnya.
§ Tahap keempat adalah pada umur 38
- 44 tahun:
Merupakan
tahapan yang dianggap kritis seiring dengan mengetatnya persaingan dunia kerja
yang dimasuki oleh fresh-graduate
yang kinerjanya mungkin lebih dari pekerja-pekerja lama terutama pekerja di
usia ini.
§ Tahap kelima adalah pada umur 45
- 54 tahun:
Bila
seseorang dapat melewati tahap ke empat, biasanya ia akan semakin mantap di
tahapan ini. Terdapat kematangan baik dalam jiwa dan dalam pekerjaan. Namun di
sisi lain, orang juga akan mengalami kebosanan atau ketidaknyamanan di
pekerjaan tersebut apabila salah mengambil keputusan pada tahap kelima.
§ Tahap keenam adalah umur 55 - 61 tahun:
Orang-orang
yang sukses melewati tahap ke empat dan kelima akan mengalami gairah kerja yang
semakin bertambah pada fase ini. Kreatifitas muncul ide-ide baru utuk
memperbaiki organisasi melintas dalam pikiran.
§ Tahap ketujuh adalah 62 - 70
tahun:
Pada
fase ini orang mulai memikirkan bagaimana meneruskan karir yang sudah dibangun
atau perusahaan yang sudah dirintis dan berjalan. Ia mulai memikirkan siapa
yang akan menggantikannya di kemudian hari.
C. MEMILIH
PEKERJAAN YANG COCOK
è Pekerjaan
yang disesuaikan dengan kepribadian, antara lain:
ü Kepribadian
Artistik
§ Karakter: kreatif,
imajinasi yang tak pernah berhenti, suka mengekspresikan diri, suka bekerja
tanpa aturan, menikmati pekerjaan yang berkaitan dengan design/warna/kata-kata.
Orang artistik merupakan pemecah masalah yang sangat hebat karena mereka
menggabungkan pola pikir intuisi dan pendekatan rasional.
§ Pekerjaan
yang cocok: editor, grafik desainer, guru drama, arsitek,
produser, ahli kecantikan, model, pemain film, sutradara, interior desain.
ü Kepribadian
Konvensional
§ Karakter: menyukai
aturan, prosedur yang rapi, teliti, tepat waktu, suka bekerja dengan rincian
data, tertib, cenderung pendiam dan lebih hati-hati.
§ Pekerjaan
yang cocok: akuntan, petugas asuransi, penegak hukum,
pengacara, penulis, penerjemah.
ü Kepribadian
Aktif
§ Karakter: gigih,
berani, suka berkompetisi, penuh semangat, pekerja keras, ekstrovet, enerjik,
dan progresif.
§ Pekerjaan
yang cocok: wiraswasta, direktur program, manajer.
ü Kepribadian
Investigasi
§ Karakter: analitis,
intelektual, ilmiah, menyukai misteri, sangat memperhatikan detail, lebih suka
bekerja secara individu, menggunakan logika.
§ Pekerjaan
yang cocok: analisis sistem komputer, programmer, dosen,
profesor, statistik, dokter.
ü Kepribadian
Realistis
§ Karakter: realistis,
praktis, simpel, bekerja di luar ruangan, berorientasi pada masalah dan
solusinya, suka bekerja dengan objek yang kongkrit, pekerjaan yang menggunakan
alat bantu atau mesin. Pekerjaan yang cocok: tukang listrik,
dokter gigi, insinyur.
ü Kepribadian
Sosial
§ Karakter: suka
membantu orang lain, dapat berkomunikasi dengan baik, bekerja dalam tim, sabar,
murah hati, memiliki empati, memusatkan diri dengan interaksi manusia, suka
berbicara.
§ Pekerjaan
yang cocok: psikolog, guru, mediator, perawat, entertainer,
selebriti.
D. WAKTU
LUANG
Bagaimana menggunakan waktu luang secara positif?
“Waktu adalah
satu-satunya modal yang dimiliki oleh manusia, dan ia tidak boleh sampai
kehilangan waktu. – Thomas A. Edison.”
Meluangkan waktu itu ternyata penting dan banyak
cara/kegiatan positif yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luang. Misalnya
olahraga, jalan-jalan, melakukan hobby, atau ngeblog. Selain itu, mengisi waktu
luang setelah kesibukan yang mendera ibarat bayaran dari pekerjaan itu sendiri.
Kita tidak pernah menduga kalau kegiatan yang dilakukan di saat waktu luang
bisa juga menghasilkan atau mendapat penghargaan. Siapa yang tahu kalau suatu
saat nanti, kegiatan yang dilakukan di waktu luang, bisa menjadi penghasilan
terbesar.
Menggunakan waktu dengan bijak, maka tidak ada istilah
tidak punya waktu luang! Tidak ada waktu yang terbuang percuma.
“Kuncinya terletak
bukan pada bagaimana Anda menghabiskan waktu, namun dalam menginvestasikan
waktu Anda. Melakukan dua hal bersamaan sama artinya dengan tidak melakukan
sesuatu. - Stephen R. Covey.”
daftar pustaka: