Friday, October 16, 2015

Mempengaruhi Perilaku

         A.    Definisi Pengaruh
Menurut KBBI, Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesama individu, benda atau situasi yang dapat membentuk watak, atau perbuatan seseorang. Sedangkan menurut Albert R. Roberts & Gilbert, pengaruh adalah wajah kekuasaan yang diperoleh oleh individu ketika tidak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan. Norman Barry mengartikan bahwa Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaaan yang jika seorang yang dipengaruhi dapat bertindak dengan cara tertentu, atau dapat dikatakan terdorong untuk bertindak demikian.
Kesimpulannya, Pengaruh adalah kekuatan yang dapat mengakibatkan perubahan pada seorang individu baik dari pola pikir, watak, dan cara bertindaknya.

  1. Kunci-Kunci perubahan perilaku
Perubahan perilaku adalah penerapan yang terencana dan sistematis dari prinsip belajar yang telah ditetapkan untuk mengubah perilaku mal adaptif (Fisher & Gochros, 1975)

Karakteristik perubahan perilaku:

·    Fokus kepada perilaku (prosedur perubahan perilaku dirancang untuk merubah perilaku
bukan merubah karakter atau sifat seseorang)
·  Perilaku yang dirubah disebut target perilaku meliputi perilaku yang berlebihan atau
perilaku yang tidak/kurang dimiliki oleh orang
· Prosedurnya didasarkan kepada prinsip-prinsip behavioral. Perubahan perilaku adalah
penerapan prinsip-prinsip dasar yang awalnya berasal dari penelitian eksperimental
dengan binatang dilaboratorium (Skiner, 1938).
· Penekanannya kepada peristiwa-peristiwa didalam lingkungan. Perubahan perilaku
meliputi asesmen dan perubahan peristiwa-peristiwa lingkungan yang mempunyai
hubungan fungsional dengan perilaku
· Treatment dilakukan oleh orang didalam kehidupan sehari-hari (Kazdin, 1994).
Perubahan perilaku akan lebih efektif  apabila dikembangkan oleh orang-orang yang
berada dilingkungan individu yang perilakunya menjadi target perubahan seperti guru,
orangtua atau orang lain yang dilatih tentang perubahan perilaku
· Pengukuran perubahan perilaku. Melakukan pengukuran sebelum dan sesudah
intervensi dilakukan untuk melihat perubahan perilaku. Asesmen terus dilakukan setelah
intervensi untuk melihat apakah perubahan perilaku yang sudah terjadi dapat terjaga.
· Mengabaikan peristiwa-peristiwa masa lalu sebagai penyebab perilaku. Penekanan
perubahan perilaku kepada peristiwa-peristiwa lingkungan saat ini yang menjadi penyebab
perilaku sebagai dasar pemilihan intervensi perubahan perilaku yang tepat.
· Menolak hipotetis yang mendasari penyebab perilaku. Skiner (1974) menjelaskan bahwa
dugaan terhadap penyebab yang mendasari perilaku tidak pernah dapat diukur atau
dimanipulasi untuk menunjukkan hubungan fungsional perilaku.

  1. Bagaimana Mempengaruhi Orang Lain
            Cara mempengaruhi orang lain dengan dasar Pendekatan Komunikasi Persuasi dikemukakan oleh Aristotle yang menyatakan terdapat 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu:

·   Logical argument (logos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan.
·  Psychological/ emotional argument (pathos), yaitu penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif.
·  Argument based on credibility (ethos), yaitu ajakan atau arahan yang dituruti oleh pendengar/penonton karena komunikator/penasihat/pembicara memiliki kredibilitas sebagai ahli dalam bidangnya.

  1. Wewenang
Wewenang adalah hak yang dimiliki seseorang atau badan hukum yang dimana dengan hak tersebut seseorang atau badan hukum dapat memerintah untuk berbuat sesuatu.

Dalam wewenang yang ada di manajemen, terbagi atas:

-          Wewenang lini
      Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya kepada bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
-          Wewenang staff
   Wewenang staff adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia ini. Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai staf dengan menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya.
-          Wewenang Fungsional
Wewenang fungsional merupakan tipe ketiga dari struktur yang ditemukan dalam organisasi baik
secara temporer atau permanen. Perbedaan antara struktur line and staff dan fungsional adalah
pada fungsional, staf ahli melaksanakan wewenang langsung atas beberapa jalur aktivitas
departemen. Kadang- kadang wewenang fungsional merupakan hasil dari kebijakan tak tertulis. 

Sumber:

Ø  Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia
Ø  Kamus Besar Bahasa Indonesia

Øhttp://rhamaugwisnu.blogspot.co.id/2013/01/wewenang-kekuasaan-dan-pengaruh_6203.html

No comments:

Post a Comment