Sunday, April 19, 2015

Stres



a. Arti Penting Stress
Stres adalah kondisi individu yang bersifat dinamis, dimana seorang individu berada pada suatu situasi yang cenderung dapat menimbulkan tekanan, ketegangan emosi, dsb.
Menurut Lazarus 1999 (dalam Rod Plotnik 2005:481) “Stres adalah rasa cemas atau terancam yang timbul ketika kita menginterpretasikan atau menilai suatu situasi sebagai melampaui kemampuan psikologis kita untuk bisa menanganinya secara memadai”. Sedangkan menurut Vincent Cornelli, stress adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi baik oleh lingkungan maupun penampilan individu didalam lingkungan tersebut.
Namun tidak selamanya Stress bersifat negatif. Sebagaimana adanya keseimbangan dalam hidup, stress juga memiliki sifat positif. Mustahil apabila seseorang tidak pernah mengalami stres dalam hidupnya. Karna bisa dikatakan bahwa stress merupakan suatu hal yang pasti akan ada di hidup individu untuk mengukur seberapa bisa seorang individu menghadapi masalah-masalah yang ada di hidupnya.
b. Tipe-tipe stress
a)        Frustasi
Muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai suatu tujuan.Frustasi adaa yang bersifat intrinsik (cacat badan dan kegagalan usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan,bencana alam,kematian,pengangguran,perselingkuhan,dll)

b)        Konflik
Ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau lebih macam keinginan,kebutuhan atau tujuan.Bentuk konflik digolongkan menjadi tiga bagian yaitu approach-approach conflict,approach-avoidant conflict,avoidant-avoidant conflict.

c)        Tekanan
Tekanan timbul dalam kehidupan sehari-hari dan dapat berasal dalam diri individu.Tekanan juga dapat berasal dari luar diri individu/

d)        Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu kondisi individu merasakan kekhawatiran,kegelisahan,ketegangan,dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk.

c. Symptom-Reducing Responses

1. Identifikasi
Cara yang digunakan  individu untuk menghadapi orang lain dengan meniru perilaku orang  tersebut.
2. Kompensasi
Seorang individu tidak memperoleh kepuasan di bidang tertentu, tetapi mendapatkan kepuasan di bidang lain.
      3. Overcompensation/ reaction formation
Perilaku seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan keduanya
 4. Sublimasi
Suatu mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu konflik dengan pengembangan kegiatan yang positif.
 5. Proyeksi
Mekanisme perilaku dengan melimpahkan kesalahan pada subjek yang lain.
6. Introyeksi
Memasukan dalam pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain.
7. Reaksi konversi
Secara singkat mengalihkan konflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik.
8. Represi
Merupakan konflik pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan.
9. Supresi
Penekanan konflik, impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya.
10.  Denial
Mekanisme perilaku penolakan terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan.
      11.  Regresi
Mekanisme perilaku seseorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, individu lebih memilih untuk menyendiri dan menghindar dari lingkungannya.
      12.  Fantasi
Apabila seseorang menghadapi konflik-frustasi, individu lebih banyak berfantasi/melamun.
13.  Negativisme
Adalah perilaku seseorang yang menentang otoritas orang lain dengan perilaku yang tidak baik/tercela.
14. Sikap mengkritik orang lain
Bentuk pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. Perilaku ini termasuk perilaku agresif yang aktif (terbuka).

d. Pendekatan Problem Solving
Pada umumnya, problem solving dalam mengadapi stress dapat dilakukan oleh diri sendiri dengan cara selalu mensugesti hal-hal positif kedalam diri kita. Tapi di sisi lain, kita pun membutuhkan saran dari orang lain atau hanya sebatas teman berbagi dengan tujuan bisa mengurangi beban pikiran yang menjadi salah satu faktor timbulnya stress. Akan tetapi, banyak orang juga yang memilih untuk bercerita kepada Tuhannya dan meminta petunjuk disetiap doanya.

Daftar Pustaka:
  • id.wikipedia.org/wiki/Stres
  • Siswanto. 2007. Kesehatan Mental; Konsep, Cakupan, dan Perkembangannya. Yogyakarta: Andi Sunaryo. 2002. 
  • Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
  • http://khaayurika.blogspot.com/2012_04_01_archive.html

No comments:

Post a Comment