a. Arti
Penting Stress
Stres adalah kondisi
individu yang bersifat dinamis, dimana seorang individu berada pada suatu situasi yang cenderung dapat menimbulkan tekanan, ketegangan
emosi, dsb.
Menurut Lazarus 1999 (dalam Rod Plotnik 2005:481) “Stres adalah rasa cemas
atau terancam yang timbul ketika kita menginterpretasikan atau menilai suatu
situasi sebagai melampaui kemampuan psikologis kita untuk bisa menanganinya
secara memadai”. Sedangkan menurut Vincent
Cornelli, stress adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan
oleh perubahan dan tuntutan kehidupan, yang dipengaruhi baik oleh lingkungan
maupun penampilan individu didalam lingkungan tersebut.
Namun tidak selamanya Stress bersifat negatif. Sebagaimana adanya
keseimbangan dalam hidup, stress juga memiliki sifat positif. Mustahil apabila
seseorang tidak pernah mengalami stres dalam hidupnya. Karna bisa dikatakan
bahwa stress merupakan suatu hal yang pasti akan ada di hidup individu untuk
mengukur seberapa bisa seorang individu menghadapi masalah-masalah yang ada di
hidupnya.
b. Tipe-tipe stress
a) Frustasi
Muncul karena adanya kegagalan saat ingin mencapai
suatu tujuan.Frustasi adaa yang bersifat intrinsik (cacat badan dan kegagalan
usaha) dan ekstrinsik (kecelakaan,bencana
alam,kematian,pengangguran,perselingkuhan,dll)
b) Konflik
Ditimbulkan karena ketidakmampuan memilih dua atau
lebih macam keinginan,kebutuhan atau tujuan.Bentuk konflik digolongkan menjadi
tiga bagian yaitu approach-approach conflict,approach-avoidant
conflict,avoidant-avoidant conflict.
c) Tekanan
Tekanan timbul dalam kehidupan sehari-hari dan dapat
berasal dalam diri individu.Tekanan juga dapat berasal dari luar diri individu/
d) Kecemasan
Kecemasan merupakan suatu kondisi individu merasakan
kekhawatiran,kegelisahan,ketegangan,dan rasa tidak nyaman yang tidak terkendali
mengenai kemungkinan akan terjadinya sesuatu yang buruk.
c. Symptom-Reducing
Responses
1. Identifikasi
Cara yang
digunakan individu untuk menghadapi
orang lain dengan meniru perilaku orang tersebut.
2.
Kompensasi
Seorang
individu tidak memperoleh kepuasan di bidang tertentu, tetapi mendapatkan
kepuasan di bidang lain.
3. Overcompensation/ reaction formation
Perilaku
seseorang yang gagal mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mengakui tujuan
pertama tersebut dengan cara melupakan serta melebih-lebihkan tujuan keduanya
4. Sublimasi
Suatu
mekanisme sejenis yang memegang peranan positif dalam menyelesaikan suatu
konflik dengan pengembangan kegiatan yang positif.
5. Proyeksi
Mekanisme
perilaku dengan melimpahkan kesalahan pada subjek yang lain.
6.
Introyeksi
Memasukan
dalam pribadi dirinya sifat-sifat pribadi orang lain.
7. Reaksi
konversi
Secara
singkat mengalihkan konflik ke alat tubuh atau mengembangkan gejala fisik.
8. Represi
Merupakan konflik
pikiran, impuls-impuls yang tidak dapat diterima dengan paksaan ditekan ke dalam
alam tidak sadar dan dengan sengaja melupakan.
9. Supresi
Penekanan konflik,
impuls yang tidak dapat diterima secara sadar. Individu tidak mau memikirkan
hal-hal yang kurang menyenangkan dirinya.
10. Denial
Mekanisme
perilaku penolakan terhadap hal-hal yang tidak menyenangkan.
11. Regresi
Mekanisme perilaku
seseorang yang apabila menghadapi konflik frustasi, individu lebih memilih
untuk menyendiri dan menghindar dari lingkungannya.
12. Fantasi
Apabila
seseorang menghadapi konflik-frustasi, individu lebih banyak berfantasi/melamun.
13. Negativisme
Adalah
perilaku seseorang yang menentang otoritas orang lain dengan perilaku yang
tidak baik/tercela.
14. Sikap
mengkritik orang lain
Bentuk
pertahanan diri untuk menyerang orang lain dengan kritikan-kritikan. Perilaku
ini termasuk perilaku agresif yang aktif (terbuka).
d. Pendekatan Problem Solving
Pada umumnya, problem
solving dalam mengadapi stress dapat dilakukan oleh diri sendiri dengan cara
selalu mensugesti hal-hal positif kedalam diri kita. Tapi di sisi lain, kita
pun membutuhkan saran dari orang lain atau hanya sebatas teman berbagi dengan
tujuan bisa mengurangi beban pikiran yang menjadi salah satu faktor timbulnya
stress. Akan tetapi, banyak orang juga yang memilih untuk bercerita kepada
Tuhannya dan meminta petunjuk disetiap doanya.
Daftar Pustaka:
- id.wikipedia.org/wiki/Stres
- Siswanto. 2007. Kesehatan Mental; Konsep, Cakupan, dan Perkembangannya. Yogyakarta: Andi Sunaryo. 2002.
- Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma
- http://khaayurika.blogspot.com/2012_04_01_archive.html
No comments:
Post a Comment