Sunday, April 12, 2015

Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan



Penyesuaian Diri
Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi (adaptation), padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis. Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal adjustment. Penyesuaian diri juga dikatakan sebagai suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah atau memodifikasi perilaku individu agar terjadi hubungan yang selaras antara individu dengan lingkungannya.
Pertumbuhan Personal

individu merupakan manusia yang memiliki spesifikasi dirinya sendiri yang dapat membedakannya dengan individu lainnya. Kepribadian seseorang tidak langsung terbentuk begitu saja, namun melalui proses yang cukup lama dan bertahap.

a.       Penekanan Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.

Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai keadaan dimana diferensiasi, artikulasi dan integrasi meningkat secara bertahap.

b.      Variasi Dalam Pertumbuhan
Proses penyesuaian diri pada seorang individu tidak sepenuhnya berjalan dengan baik dan lancar. Karena akan selalu dilengkapi dengan tantangan dalam menjalani penyesuaian diri. Selain itu, faktor yang mempengaruhinya tidak hanya dari faktor internal, faktor eksternal pun berpengaruh terhadap proses penyesuaian diri.

c.       Kondisi-Kondisi Untuk bertumbuh
Shekdon mengemukakan bahwa terdapat korelasi yang tinggi antara tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). Misalnya orang yang tergolong ekstromorf yaitu yang ototnya lemah, tubuhnya rapuh, ditandai dengan sifat-sifat menahan diri, segan dalam aktivitas sosial, dan pemilu. Karena struktur jasmaniah merupakan kondisi primer bagi tingkah laku maka dapat diperkirakan sistem syaraf, kelenjar, dan otot merupakan faktor yang penting bagi proses penyesuaian diri. Kualitas penyesuaian diri yang baik hanya dapat diperoleh dan dipelihara dalam kondisi kesehatan jasmaniah yang baik. Ini berarti bahwa gangguan penyakit jasmaniah yang diderita oleh seseorang akan mengganggu proses penyesuaian dirinya.

d.      Fenomenologi Pertumbuhan
Fenomenologi memandang manusia hidup dalam “dunia kehidupan“ yang di persepsikan dan diinterpretasi secara subyektf. Setiap, orang mengalami dunia dengan caranya sendiri. “alam” pengalaman setia yang berbeda dari alam pengalaman orang lain (Brower. 1983 : 14).



Sumber:



No comments:

Post a Comment