Pendapat Abraham Maslow
Maslow meneliti self-actualizer pada pria dan wanita yang telah mencapai puncak aktualisasi diri dengan memanfaatkan potensinya masing-masing. Dalam pandangan
Maslow, semua manusia memiliki perjuangan atau kecenderungan yang dibawa sejak
lahir untuk mengaktualisasi diri.
Maslow menulis tentang manusia yang sehat secara psikiatris: “Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini.”
Maslow menulis tentang manusia yang sehat secara psikiatris: “Pertama dan yang paling penting adalah keyakinan yang kuat bahwa manusia memiliki kodratnya sendiri yang hakiki. Kedua, terkandung suatu konsepsi bahwa perkembangan yang benar-benar sehat, normal dan yang dicita-citakan terjadi dalam bentuk mengaktualisasikan kodrat ini, memenuhi potensi-potensi ini.”
Maslow menempatkan
rasa tanggung jawab pada orang lain melalui hierarki kebutuhannya, terutama
pada kebutuhan untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk mendapatkan
penghargaan. Maslow juga mengatakan bahwa pertumbuhan psikologis akan
menghasilkan kesehatan psikologis, sedangkan orang yang gagal bertumbuh dengan
sendirinya akan mengalami gejala patologi baik mental maupun fisik.
Teori kebutuhan Maslow:
![]() | |||||||||
(Sumber: hannahidayana-fib13.web.unair.ac.id) |
Daftar Pustaka:
- Puspitawati, I. Dwi Riyanti, Hendro Prabowo.(1996). Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum I. Jakarta. Gunadarma.
- http://amanda2609.blogspot.com/2013/04/kesehatan-mental-konsep-sehat-teori.html
No comments:
Post a Comment